Biarlah Yang Miskin Berkata, Aku Ini Kaya!

Teman-temanku yang berbahagia, pada kesempatan ini coretanku ini tentang kehidupan orang kaya yang mungkin sering kita pandang bahwa mereka selalu di posisi atas. Apakah demikian? Simak dan resapi ya?

Pada suatu hari, ayah dari sebuah keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke tempat-tempat wisata, antara lain pada suatu daerah yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian (mirip daerah asal saya hehehehe...) dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang di daerah itu miskin atau serba kekurangan.
Keluarga itu menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.
Karena sudah saatnya pulang, mereka pun kembali ke kota lagi. Biasa diperjalanan, mereka mengobrol banyak hal termasuk pengalaman waktu di tanah pertanian tersebut. Sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi nak?"
"Sungguh luar biasa, Pa," jawab si anak.
"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang ayah.
"Iya, Pa," jawabnya.
"Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.
Si anak menjawab, "Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Hebat ya? Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka." Ternyata keluarga tadi sangat kaya ya Pa?

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita."

Teman-teman, terkadang yang terjadi, kita terlalu sering melupakan apa yang kita miliki dan hanya berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki. Padahal kekurangan yang dimiliki seseorang dapat merupakan anugerah bagi orang lain. Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi. Salam Dasyat...

PUCUK MERAH KEBANGGAANKU

Suatu kali dikala itu...(kelingan yen ngarang jaman cilik), ada sebuah tumbuhan kecil yang tercecer dan tidak dipedulikan. Karena merasa rendah diri, tumbuhan itu menganggap dirinya tidak penting. Hingga suatu hari, anginpun bertiup kencang, datang dan membuat tumbuhan kecil itu terhempas terbang – dia tidak tahu akan dibawa kemana – lalu tiba-tiba ia jatuh tanpa ampun ke sebuah tanah terbuka dan terpanggang di bawah sinar matahari dekat pohon mangganya pak Markus Darwis.

Tumbuhan kecil itu merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu? Tetapi yang ia butuhkan bukanlah sebuah jawaban, tetapi air hujan sebagai gantinya terik matahari; kadang gerimis dan kadang hujan deras.

Sementara waktu terus berlalu dan tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk manggut-manggut di dekatnya, “Terima kasih Tuhan untuk ini. Saya sangat membutuhkan istirahat.”

“Apa yang kamu bicarakan?” tumbuhan itu bertanya. Pikirnya sang pengelana sedang mengolok-olok dirinya. Tumbuhan itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada yang berbicara seperti itu.

“Siapa itu?” orang tersebut terkejut.

“Ini aku, Tumbuhan Kecil..Pucuk Merah”

“Tumbuhan Kecil, Si Pucuk Merah depan SMPK Budi Murni Weleri?” Pria itu melihat pohon raksasa. “Apa kamu bercanda? Kamu bukan Tumbuhan Kecil. Kamu pohon hebat. Sebuah pohon hebat dan rimbun!”

“Benarkah?”

“Ya! Kamu pikir kenapa semua orang itu datang ke sini?”

”Untuk apa mereka datang kesini?”

”Untuk berasakan keindahan dan keteduhanmu! Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tahu telah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu.”

Sesaat hening ketika pengelana itu selesai mengucapkan kalimat tersebut, dan membuat Tumbuhan Kecil itu sadar siapa dirinya sekarang.

Tumbuhan Kecil itu sekarang telah menjadi sebuah pohon yang hebat. Sambil berpikir, ia tersenyum untuk pertama kalinya. Tahun-tahun melelahkan berada dalam penyiksaan matahari dan hujan akhirnya masuk akal baginya.

“Oh! Itu artinya aku bukan Tumbuhan Kecil lagi! Aku tidak ditakdirkan untuk mati tanpa dikenali siapapun tetapi sebenarnya aku lahir untuk memberi keteduhan bagi orang-orang yang lelah. Wow! Sekarang hidupku seharga ribuan permata!” ucap Tumbunah yang telah menjadi sebuah pohon hebat  itu.

Tahukah Guys, kehidupan manusia serupa dengan jalan hidup Tumbuhan Kecil ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya berharga, dan setiap kesukaran yang dialaminya dimasa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang besar yang dapat memberkati kehidupan banyak orang.

Orang benar akan bertunas seperti pohon, akan tumbuh subur. Mereka yang ditanam akan bertunas. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.

FAREWELL PARTY 2017 SMP KANISIUS BUDI MURNI WELERI

Acara “Farewell Party 2017” sungguh luar biasa. Ide, proses persiapan acara, perlengkapan dan pelaksanaan, semuanya murni dari siswa-siswi SMP Kanisius Budi Murni Weleri yang lulus 100%. Semua rangkaian acara berjalan dengan baik. Saya melihat begitu semangatnya anak-anak kelas IX mempersiapkan semua acara itu. Dari ide dan gagasan yang sudah dituangkan benar-benar menunjukkan bahwa kalia memang “jempol”, aduhai (seperti kata Bp. Bagyo Supriyanto). Menurut Wali Kelas kalian (Dra. MLT Weniati dan Th. E. Bekti Handayani, S.Pd) kalian sudah berani bermimpi, merencanakan mimpi itu menjadi kenyataan, sudah berproses secara mandiri mempersiapkan detail demi detail acara. Ini sudah menunjukkan bahwa kalian adalah generasi yang cerdas dan berani berkarya. Karya anak Kanisius yang hebat. Terimakasih untuk kalian semua.


“Graduation is a quite happy and proud time. However, the hard work must not be the end. You have to continue to learn and to work even harder than before for getting a better future”.

Kelulusan merupakan saat yang sangat membahagiakan dan membanggakan. Namun, kerja keras tidak boleh berakhir. Kamu harus terus belajar dan bahkan bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Ini adalah nasehat dari bapak/ibu guru buat kalian. Sekolah sudah membekali kalian dengan banyak hal. Disamping kemampuan akademik, sekolah juga membekali kalian dengan nilai-nilai Kanisius yang (mungkin) tidak didapatkan di tempat lain. Walaupun ada, pastilah berbeda kedalaman maknanya. Ada  5 nilai-nilai Kanisius yang harus terus kalian bawa sebagai bekal dalam mengubah dunia ini. Kasih, Cerdas, Berani, Jujur dan Disiplin. Bara api lima hal itu sudah ada dihati kalian. Kobarkanlah!
Balon kemenangan di lepas, melambung tinggi ke angkasa.
Dari obrolan saya dengan anak-anak, ternyata itu mempunyai filosofi “biarkanlah kami bercita-cita setinggi langit, dan bebas menggapai cita-cita itu tanpa ada yang menghalanginya”. Dalam hatiku..wah hebat sekali kalian... gumun aku...(sambil manggut-manggut) Saya sangat salut. Mengapa? Karena proses melambungkan balon itu menarik. Dari ide kemudian mencari tahu ilmunya, bereksperimen membuat gas hidrogen, sampai detik balon itu terbang. Luar biasa. Wis pasti kalian akan bangga sampai ubun-ubun mempunyai tim yang kompak, tak kenal menyerah, bekerja sama, rela berkorban, dsb. Kelak pasti kalian akan rindu untuk berkumpul lagi, mengenang keberhasilan saat ini dan bercerita tentang kesuksesan kalian di masa depan. Bravo untuk kalian lulusan SMPK 2017!




“Dasyatnya Sumur Tua BMW”

Guys...apa kabar? Semoga Tuhan selalu memberi kenikmatan kepada kita semua. Tema kali ini tentang sumur tua BMW. Mungkin banyak yang belum tahu dengan sumur BMW. Sumur itu sudah berumur puluhan tahun, seumuran dengan SMPK. Kalau alumni BMW pasti sudah tahu, mereka biasa menyebut dengan nama Sumur BMW (red. BMW = Budi Murni Weleri). Sumur ini diyakini sangat luar biasa. Orang yang meminum air dari sumur ini akan hilang hausnya dan barang siapa yang mencuci muka dengan air ini akan menjadi sumringah (red. ora ngantukan), bersinar dan berseri. Ini pernah dibuktikan oleh saya sendiri... waktu itu sedang sinkronisasi persiapan Simulasi UNBK, dimana selama 26 jam sinkron tidak berhasil. Di temani Mas Greg Ardhiputra dan Bpk Johanes Brian Martana kami terus berjuang pantang menyerah mencari solusi. Badan terasa pegal, mata sayu karena kurang tidur. Teringat ada sumur BMW, hatiku mak greg...dan kemudian tanpa basa-basi mencoba raup....dan hore mukaku berseri lagi.... Penasaran, Mas Greg Ardhiputra pun mencobanya, dan terbukti. Cerita-cerita dengan yang lain ternyata anak-anak juga sering raup dengan air itu rupanya. Mungkin ini salah satu hal yang membuat warga sekolah dan alumni selalu kelihatan sumringah, berseri, cantik-cantik dan ganteng. Ndak percaya? Silahkan coba...
Apakah itu saja yang menjadikan Sumur BMW Dasyat? Bukan guys...
Sumur Tua BMW merupakan sumber air yang bersih, sehat dan siapapun dapat memanfaatkanya. Air sumur ini sering dimanfaatkan oleh para penjual kuliner yang ada di depan sekolah. Pihak sekolah mempersilahkan mereka untuk mengambil air tersebut secara gratis. Sekolah berpandangan bahwa dalam hidup bermasyarakat, sudah selayaknya kita harus mau berbagi kasih. Walaupun hanya air, akan tetapi berbagi kasih itu merupakan sudah dapat menjadi contoh teladan yang baik yang diberikan kepada peserta didik. SMPK Budi Murni memperjuangkan nilai “kasih” dan salah satu contoh adalah mempersilahkan para penjual mengambil air Sumur BMW, disamping kegiatan sosial yang lain.
Kita sering berbicara kasih dan menempelkan atribut kasih di tempat-tempat tertentu, tetapi pada kenyataannya... kasih itu hanyalah ucapan dan slogan saja. Padahal Kasih itu sama artinya membuka diri terhadap perhatian dan kepedulian yang mendalam, membuka ketertutupan nurani dan mencelikkan mata untuk melihat, merasakan, berbagi dan mengulurkan tangan untuk menolong. Tuhan ingin kita menjadi pengharapan dan saluran berkat bagi mereka yang membutuhkan.

“Koperasi Kejujuran - Manajemen Sekolah Berbasis Kejujuran”

Hellow guys... apa kabar? coretan kali ini tentang apa ya? Hehehe...
“Koperasi Kejujuran - Manajemen Sekolah Berbasis Kejujuran”
Masih jujurkah siswa-siswi kita? Bisakah kejujuran dibudayakan di sekolah? Bagaimana caranya? Tulisan ini adalah sebuah potret SMPK Budi Murni Weleri yang menyediakan sebuah koperasi kecil untuk memenuhi kebutuhan siswa. Koperasi itu disebut “Koperasi Kejujuran”. Koperasi ini dikelola oleh Ibu Th. E. Bekti Handayani, S.Pd. Beliau merupakan guru yang mengajar Bhs Inggris. Walaupun demikian disela-sela kesibukannya sebagai guru, mengelola Koperasi Kejujuran. Seperti halnya sebuah koperasi sekolah, di koperasi ini disediakan berbagai macam kebutuhan siswa, di antaranya: buku tulis, pensil, penghapus, dan lain-lainnya.
Mengapa koperasi ini menarik untuk saya ulas, tak lain karena koperasi ini telah menjadi sarana pembelajaran karakter jujur pada peserta didik. Tidak ada petugas yang setiap waktu menjaga koperasi dan melayani pembeli. Siswa sudah terbiasa membeli dengan mengambil sendiri, membayar sendiri, serta mengambil sendiri sisa pembeliannya. Sederhana memang. Akan tetapi dibalik itu sungguh tersembunyi nilai-nilai yang luar biasa.

Nilai-nilai itu antara lain:
1. Sekolah ini sudah berupaya untuk menjadikan kejujuran sebagai prioritas budaya di sekolah. Upaya tersebut dirangkai dalam sebuah program sekolah yang diberi sebutan Manajemen Sekolah Berbasis Kejujuran. Manajemen yang dimaksud adalah proses, dalam arti serangkaian kegiatan yang diupayakan sekolah bagi kepentingan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah : Menciptakan generasi anti korupsi (pribadi yang jujur).
2. Sekolah memperhatikan perkembangan iman peserta didik melalui Kejujuran. Jujur merupakan kata yang apabila diucapkan terasa mudah tetapi sulit untuk diaplikasikan. Kenapa sulit diaplikasikan? padahal kita tahu bahwa jujur adalah kunci dari segala permasalahan yang ada di dunia ini. Jawabnya adalah karena kejujuran adalah bahasa hati, kejujuran adalah bahasa iman, dan kejujuran adalah obat yang pahit bagi manusia. Hati itu tidak pernah bohong, dia selalu berbicara tentang kebenaran. Dengan melatih peserta didik menjadi pribadi yang jujur, itu artinya peserta didik mendapat pendampingan secara iman.
3. Siswa dilatih untuk mempraktekan nilai-nilai benar, baik dan berguna.Kebaikan, kejujuran adalah apa yang dikatakan adalah sesuatu yang baik. Kegunaan: kejujuran adalah apa yang ingin beritahukan adalah berguna. Jadi pengertian kejujuran atau makna kejujuran yang menyeluruh adalah jika apa yang anda beritahukan adalah hal yang benar, baik, dan berguna.
4. Kejujuran adalah kunci kesuksesan. Kejujuran itu ibaratnya sebagai pintu masuk pergaulan dalam bisnis. Jika kejujuran itu hilang, berarti pintu masuk pergaulan dalam bisnisnya rusak. Dan untuk memperbaikinya sangatlah susah.
5. Melihat hal-hal tersebut, dapat saya simpulkan bahwa manajemen sekolah berbasis kejujuran yang telah dipraktekan di sekolah ini sungguh baik. Dan membuktikan bahwa SMP Kanisius Budi Murni Weleri telah konsisten menjadi sekolah yang menanamkan nilai-nilai kejujuran melalui serangkaian kegiatan yang diupayakan sekolah dengan mendayagunakan semua komponen, baik komponen manusia maupun sarana prasarananya. Pembelajaran yang bermutu, iklim, suasana, dan dinamika sekolah berperanan sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan sesuai visi dan misinya. Salut untuk SMPK Budi Murni yang konsisten membentuk pribadi-pribadi yang jujur.

SMP Kanisius Budi Murni Masuk 10 Sekolah Berintegritas di Kab. Kendal

SMP Kanisius Budi Murni Masuk 10 Sekolah Berintegritas di Kab. Kendal
(IIUN=Indeks Integritas Ujian Nasional)
Para peserta didik adalah calon-calon pemimpin bangsa, generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan bangsa. Untuk membangun bangsa ini, bukan hanya dibutuhkan manusia-manusia yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas dan integritas yang tinggi.
Nilai-nilai integritas yang dimaksud adalah Kejujuran, Kedisiplinan, Tanggung Jawab, Budaya malu, Sikap Ksatria, Berani Menanggung Resiko, dan sebagainya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, sekolah terlebih dahulu memberikan contoh sebagai lembaga yang memiliki integritas. Semua warga sekolah, mulai dari Kepala Sekolah, guru, staf TU, penjaga sekolah harus bisa menjadi pribadi yang integritas.
Dan berikut ini link untuk mengetahui sejauh mana sekolah mempunyai Nilai Indeks Integritas berdasarkan nilai Ujian Nasional. Klik saja di http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/