PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN SAWI DAN KACANG HIJAU
Oleh:
Yohanes
Martono, S.Pd
SMP KANISIUS
BUDI MURNI WELERI
KABUPATEN
KENDAL
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan
kehadhirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan keluasan waktu dan kesehatan
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Jenis karya ilmiah ini adalah pengamatan dengan menggunakan metode
penelitian.
Melalui karya ilmiah ini diharapkan para pembaca dapat memahami tentang
pengaruh faktor eksternal
pada pertumbuhan tanaman yang pada gilirannya dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensi bagi
petani dan pembaca sekalian.
Semoga karya ilmiah ini dapat menjadikan frame
of think (kerangka pikir) dalam mengambil suatu putusan pembelajaran dibidang pertanian, pisau pemilah dalam
pemecahan masalah, dan bahkan sebagai bagian hidup yang integrative,
Kami mohon masukan, kritik dan saran perbaikan bagi kami dengan harapan demi kelengkapan dan
penyempurnaan karya
ilmiah ini.
.
Weleri, 17 Desember 2015
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sawi (Brassica chinensis L) merupakan salah satu jenis sayur yang
digemari oleh masyarakat Indonesia. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat
kelas bawah hingga golongan masyarakat kelas atas. Di Indonesia sendiri banyak
sekali jenis masakan atau penganan yang menggunakan daun sawi, baik sebagai
bahan pokok maupun sebagai bahan pelengkapnya.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih,
dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki
bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau
kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji
kacang hijau.
Dalam
pertumbuhan tanaman sawi dan kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya sawi
dan kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada
penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari
pemberian intensitas cahaya yang
berbeda. Untuk mengetahui secara detail, maka perlu diketahui bahwa cahaya
merupakan energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita untuk melihat.
Tumbuhan hijau termasuk sawi dan kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya
untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.
Sesuai pengan penjelasan diatas maka penulis akan membuat sebuah laporan
pengamatan mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan khususnya dalam dunia tumbuhan
yaitu tumbuhan sawi dan kacang
hijau.
Rumusan
masalah
Periode
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya seperti
halnya makhluk hidup lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh
organisme.
Dalam
laporan percobaan kali ini penulis akan membahas mengenai faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, yang dalam hal ini adalah sawi dan kacang hijau.
Tujuan
Penelitian.
Tujuan
dari percobaan ini adalah membuktikan bahwa factor eksternal dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi dan kacang hijau.
Manfaat Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini
antara lain dapat mengetahui efek dari faktor eksternal pada tumbuhan kacang
hijau.
BAB II
LANDASAN
TEORI DAN HIPOTESIS
Landasan
Teori
Ada 2 teori yang menjadi
landasan dalam praktikum, yakni :
1. Pengertian
pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses
pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari
sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
Tahap
pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.
Tahap
pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c.
Tahap
pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada
akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
2. Faktor yang
mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup :
a. Faktor eksternal/lingkungan.
faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
· Air dan mineral
· Kelembaban.
· Suhu
· Cahaya
b. Faktor
internal.
faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada beberapa hormone yang dapat
mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tersebut.yaitu:
· Hormon Auksin : merangsang pertumbuhan bunga.
· Hormon Giberelin : merangsang pertumbuhan batang.
· Hormon Sitokinin : memperpanjang akar.
· Hormon Afserat : menghambat perpanjangan sel.
Hipotesis
Berdasarkan
kajian teori dan kerangka berpikir yang diuraikan di atas, maka hipotesis yang dapat
kami susun adalah sebagai berikut : Tanaman sawi dan biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik dan optimal apabila disimpan di
tempat yang cukup cahaya dan pada ruangan dengan suhu memadai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain
Alat dan
Bahan
a. Biji Kacang Hijau
b. Bibit Sawi Putih dan Hijau
c. Air.
d. Tanah.
e. Kapas
f. Gelas air mineral 4 buah (wadah penanaman)
g. Penggaris
Langkah
Kerja Penelitian
a.
Isilah wadah
gelas air mineral dengan tanah yang gembur/ kapas basah.
b.
Tanamkan
biji kacang hijau dan bibit sawi ke masing masing wadah yang telah berisi tanah/kapas basah.
c.
Kemudian
simpanlah tanaman tersebut disuatu tempat yang sama tapi dengan jarak yang
berbeda.
d.
Siramlah
dengan air tanaman biji kacang hijau dan sawi tersebut.
e.
Pertimbangkan
bahwa diantara tanaman tersebut ada beberapa yang terkena sinar matahari dan ada
yang tidak terkena sinar matahari
f.
Amati
pertumbuhannya dari hari kehari hingga beberapa hari kedepan sesuai watu yang
telah ditentukan.
g.
Hari
terakhir pengamatan, ukurlah tinggi batang, lalu masukkan hasil pengamatan tersebut kedalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
pengamaatan pertumbuhan batang dari keempat tanaman mulai perhitungan dari hari
pertama hingga hari kelima.
|
Tanaman Sawi Hijau
|
Tanaman Sawi Putih
|
Tanaman Kacang hijau 1
|
Tanaman Kacang hijau 2
|
Tanaman Kacang hijau 3
|
Hari 1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Hari 2
|
±0.2
|
±0.2
|
-
|
-
|
-
|
Hari 3
|
±0.5
|
±0.6
|
±3
|
±2
|
-
|
Hari 4
|
±0.9
|
±1
|
±11
|
±8
|
-
|
Hari 5
|
±1.5
|
±3
|
±21
|
±15
|
±5
|
Table hasil pengamatan jumlah tinggi batang tanaman 1-5 dihari terakhir penelitian.
|
Tanaman Sawi Hijau
|
Tanaman Sawi Putih
|
Tanaman Kecambah 1
|
Tanaman Kecambah 2
|
Tanaman Kecambah 3
|
Tinggi Batang
|
±1.5
|
±4
|
±23
|
±19
|
|
Tabel hasil pengamatan tanaman Sawi Hijau dan Sawi Putih tanpa proses rendaman:
Tanaman
|
Hari 1
|
Hari 2
|
Hari 3
|
Sawi Hijau 1
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Hijau 2
|
-
|
-
|
±2
|
Sawi Hijau 3
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 4
|
-
|
-
|
±4
|
Sawi Hijau 5
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 6
|
-
|
-
|
-
|
Sawi Hijau 7
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Hijau 8
|
-
|
-
|
±1
|
Sawi Putih 1
|
-
|
-
|
±4
|
Sawi Putih 2
|
-
|
-
|
±3.5
|
Sawi Putih 3
|
-
|
-
|
±2
|
Sawi Putih 4
|
-
|
-
|
±0.2
|
Keterangan:
Waktu
penanaman masing-masing tanaman berbeda, dan pengukuran pada tanaman dilakukan
pada waktu yang berbeda pula.
Pembahasan
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan tumbuhan tersebut anatara lain yaitu :
1.
Faktor Cahaya :
Cahaya bermanfaat bagi
tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses
fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses
pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian
yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau
tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya.
2.
Faktor Suhu :
Suhu yang cukup (suhu ruangan)
dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon
(faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin
panas atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan 마무 semakin tidak bekerja.
3.
Faktor Air dan Nutrisi :
Air sangat diperlukan oleh
tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang
kekurangan air lambat laun akan layu. Rupanya dalam percobaan, detergen tidak
hanya memberi air sebagai media reaksi kimia namun juga memberi nutrisi karena
mengandung Asam Nitrat dan Natrium Trifosfat yang juga ada dalam kandungan
pupuk untuk menyuburkan tanaman.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam
pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh
juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan
tentunya nutrisi (hal ini telah dibuktikan pada percobaan detergen, dimana
tanaman akan lebih subur bila diberi detergen yang selain mengandung air, juga
mengandung zat makronutrien) . Bila ada ketidakseimbangan dalam salah satu
faktor tersebut, tanaman tidak akan mencapai pertumbuhan yang optimal.
Saran
1.
Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi
biji itu sendiri pada kacang hijau. Jadi sebaiknya perendaman
lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan
ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalkan.
2.
Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3.
Kodisi kapas dan air harus steril
DAFTAR PUSTAKA
Saktionon. 2006. Seribu Pena
Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta
http://www.scribd.com/doc/27807069/PENDAHULUAN-1-1-Latar-Belakang-Sayuran-Merupakan-Komoditi
http://www.scribd.com/doc/47066084/MAKALAH-BIOLOGI-2
http://brewoktea.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html